Angin pagi menyapa salam
Seolah-olah berkata
Namun ku tak mengerti
Apa hendak di katakannya
Yang terdengar hanya lah, maka
Disisi ruang hampah itu
dalam diamku hatikupun berbisik bingung ?
Desis-desis hampa;
Kutanya pada pohon,
Ku Tanya pada awan,
Ku Tanya pada rumput yang bergoyang
Ku Tanya pada emas,
Kutanya pada luasan tanah,
namun jawabannya yang terdengar hanya
alunan air mengalir dan angin sepoi menyapa suram.
Kepedihan yang selama ini ku duga benar
Alias mereka yang disapa Firauan modern,
Haii…kau…para serakah yang terhormat;
Tuan Kapitalistik,
Tuan Kolonialis,
Tuan Koruptor,
Sadarlah perbuatan-Mu..!
Stop...eksploitasi…
Stop….penyedotan sumber daya alam
Stop….perampokan...
Dimana keadilan-Mu di bumi cendrawasi-Ku
Papua bukan tanah kosong
Hitam kulit, keriting rambut
Ras melanesia, pemilik tunggal bumi Cenrawasih
Hasrat Rindu Ku ucapkan bersam simponi…
Aku ingin bebas, aku ingin lepas ….
Manokwari, 16 semptember 2021
Karya: Fransiskus W. W. Utii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar