Tungku api dari dapur paniai 02 wosi, itu terus menyala walaupun sulit apapun
hanya berupa barang dan abu
di sini tempat segalanya yang mentah
menjadi matang atau setengah matang
tempat mencair yang beku abu dari tungku api dari dapur paniai 02 Wosi rindupun meleleh dari api dari dapur tungku api
air mata menjadi mendidih siap diminum
dari tahun ke tahun ayah dan Ibuku
membuatnya tetap menyala
Rumah kediaman adalah tempat Berlindung dari cuaca alam yang tak menentu
Rumah engkau paling mulia yang ku pertemukan
Entahlah Sekian lama sekian bertahun-tahun Sekian Banyak orang yang engkau pernah memberi kenyamanan serta Kemandirian Hidup daur kami wissel Meren 02 Wosi.
Akupun merasa diriku ku Akan menginap dimana , kemana
Tetapi karena adanya Engkau Aku bisa bertabah
Wahai dapur-ku
Kediaman-ku
Keistimewaan lebih berharga dan berguna untuk mengajari dan memperbaiki karakter pada masa lampau Engkau Terbaik serta Mulia.
Ku meraskan kenyamanan yang istimewa adalah dari Mu
Lebih dari cukup yang aku dapatkan Ilmu serta Kemandirian hidup yang sebenarnya
"Tungku api"dapur Paniai 02 Wosi, selalu menyala
Ku terasa ternyaman.
Manukwar : 05/11/2021
Karya : Meki K. Ogetai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar