Dalam kesepian senja hari
Terdengar kicauan burung egeida
Tentang kabar benci tiap insan
Bahwasannya sahabatku telah pergi dialam tak Nyata.
Wahai sahabatku..!
Ketika mendengar kabar itu,
Kalbuku tak tenang dan tak percaya,
Bahkan putus asa, tiada harapan lagi yang ku harap.
Daku pastikan apa benar peristiwa itu,
Kepada adik-adik, teman-teman dan kak-kak,
Yang kau tinggalkan di istudi,
Ternyata benar kabar duka itu,
Manimpa dalam hidupku bertubi-tubi.
Wahai sahabatku..!
Aku kembali membuka,
Catatan lama yang kusam,
Tentang ribuan lembar cerita,
Yang kita cacat dalam studi.
Ku renung kembali,
Masa-masa indah terjalin,
Antara kami dan sahabat sejati,
Seperjuangan di kota studi Manokwari.
Ku tak dapat sirna dari hidupku.
Wahai Sahabatku,
Kau pudar dan sirna dari kami
Namun, kenangan kita masih utuh,
Bahkan ada sejuta rindu untuk kalian.
Wahai sahabatku,
Walaupun kau hanya datang studi;
Untuk menyakiti,
Untuk menyedihkan,
Untuk merindukan,
Untuk tangisi hingga akhir hayat.
Ku sangat sayang
Meski kau beda alam
Ku sangat cinta
Meski kau ingkari rencana kita
Selamanya kita berteman,
Kisah kita pasti abadi,
Dalam relung nyata dan mimpi.
Itulah takdir Ilahi
Tak bisa dipungkiri setiap insan
Meski kau tak lanjutkan hidupmu
Kau tetap sahabatku,
Tetap sahabatku.
Tiada kata yang kupinta,
Selamat jalan, sahabatku Dian, Amon & Yopiska.
Kau abadi dalam naungan Sang Kahlik,
Semoga kau disisikan di Kanan Alllah Bapa di Surga.
Manokwari, 11/11/2021
Karya: Yeko Gobai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar